Sonar (Singkatan
dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah
yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan
penjalaran suara dalam untuk navigasi atau mendeteksi keberadaan suatu
objek (http://fisika-online1.blogspot.co.id/2015/07/sistem-sonar.html).
Teknologi alami yang terdapat pada kelelawar dan lumba-lumba, kini ditiru oleh manusia. Manusia memanfaatkan Sistem Sonar untuk berbagai keperluan, seperti yakni sonar pada kapal selam, radar, atau bahkan juga sistem USG pada bidang kesehatan. berikut ini merupakan uraian selengkapnya:
Teknologi alami yang terdapat pada kelelawar dan lumba-lumba, kini ditiru oleh manusia. Manusia memanfaatkan Sistem Sonar untuk berbagai keperluan, seperti yakni sonar pada kapal selam, radar, atau bahkan juga sistem USG pada bidang kesehatan. berikut ini merupakan uraian selengkapnya:
Sonar pada Kapal Laut
Manusia
tidak harus menggunakan “meteran” untuk mengukur kedalaman laut. Bisa
dibayangkan bagaimana tingkat kesulitannya jika untuk mengukur kedalaman laut menggunakan
alat ukur panjang. Lalu bagaimana cara mengetahui kedalaman laut. Kedalaman
laut bisa diketahui oleh manusia dengan menggunakan sistem sonar. Cara kerjanya
adalah sebagai berikut :
h=v.t/2
Besarnya
kecepatan perambatan bunyi di dalam air adalah sekitar 1500 m/s. Berikut ini merupakan video hasil pencitraan sistem sonar dan kerja dari sistem sonar
Sumber: ( https://www.youtube.com/watch?v=-fAAxEIFeLU)
Sistem USG
Pada
dunia kedokteran, sistem sonar diterapkan dalam teknologi Ultrasonografi (USG). USG adalah suatu teknik diagnostik pencitraan
yang menggunakan ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi yang lebih
tinggi dari kemampuan pendengaran manusia. Teknik ini digunakan untuk mencitrakan
organ internal dan otot, ukuran serta strukturnya. Secara umum kegunaan USG
adalah membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ tubuh. Pemeriksaan USG ini mengunakan frekuensi10MHz
( 1- 10 juta Hz). Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari
kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer.
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya. Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope.
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya. Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope.
Sumber: (http://www.engadget.com/2010/07/12/lockheed-martin-navy-team-up-to-deploy-communications-buoys-for/)
Radar (Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik
yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map
benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan
informasi cuaca(hujan). Panjang
gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu
meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari
suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa
sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan
lokasinya dan kadang-kadang dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat oleh radar.
Ada jenis radar yang mampu menembus permukaan tanah (Ground Penetrating Radar/GPR). Pada
dasarnya, radar bekerja dengan cara mengirimkan impuls gelombang
elektromagnetik (EM) dan kemudian menangkap gema-nya. Pengiriman impuls
dapat dilakukan langsung dalam kawasan waktu atau secara tak langsung
dengan mensintesa gema radar pada kawasan frekuensi.
Prinsip radar geometri pencitraan GPR yaitu data
pantulan untuk satu titik pencitraan akan berupa suatu fungsi waktu
yang menyatakan letak dan kekuatan pemantul sepanjang perjalanan
gelombang. Bentuk data radar yang paling mendasar ini disebut sebagai sapuan jenis-A atau A-scan.
Untuk kasus impuls Dirac, pantulan ideal akan berupa impuls Dirac yang
tertunda dan dilemahkan. Jika penyapuan dilakukan sepanjang suatu garis
lurus, akan diperoleh sekumpulan A-scan yang menyatakan
letak-letak pemantul pada kedalaman tertentu sepanjang garis. Untuk
pemantuk berupa benda titik, profil pantulan akan berbentuk hiperbola
tertelungkup. Hasil penyapuan yang demikian disebut sebagai B-scan. Jika B-Scan dilakukan berkali-kali sehingga meliputi suatu bidang datar, maka hasilnya adalah gambaran dimensi tiga yang disebut sebagai C-scan (http://kusnantomukti.blog.uns.ac.id/2011/11/radardansonar/).
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Gambar
Sumber
Video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar